CELINE DION. My heart will go on. Hanya itu
satu-satunya lagu Celine Dion yang begitu lengket di kepalaku, hingga suatu
hari, di pertengahan tahun ini aku mendengar lagu ini di dalam film Beauty and the Beast. Sejak itu, aku
melupakan my heart will go on saat
mengingat Celine Dion. Yang teringat, yang ter-asosiasi dengan Celine Dion di
kepalaku adalah how does a moment last
forever. Apalagi jika mengingat bagaimana film itu menceritakan tentang
kasih antara seorang ayah dan anaknya, duh, semakin saja aku teringat papaku
yang sudah 2 tahun tidak ada di sisiku lagi. Dan tentu saja liriknya yang
menyentuh menambah arti lagu ini bagi aku.
Okay, enough dengan pengantar yang cukup melankolis!
Secara keseluruhan, suara
Celine yang khas melengkapi setiap nada di dalam lagu ini. Ada kalanya suaranya
rendah lembut, ada kalanya dia menjadi powerfull
(kuat) namun tidak membuat lagu ini terkesan kasar. Lagu ini adalah lagu yang
lembut, melodinya ringan, mendengarnya seperti mendengar Celine bercerita
dengan suara rendah dan artikulasi yang jelas. Jujur saja kadang aku capek
mendengar rap ala Nicki Minaj yang
hampir tidak tertangkap oleh telingaku. Maka mendengar lagu ini membuatku
merasa lebih tenang, karena dengan memejamkan mata, aku bisa mendengar alunan
biola yang mengalir lembut ataupun ketukan piano bercampur dengan suara Celine
yang khas namun tetap lembut.
Aku suka dengan tema lagu ini
yaitu kasih. Aku tidak menyebutnya sebagai cinta karena di satu sisi aku merasa
cinta itu sering di-intepretasi-kan sebagai perasaan menggebu-gebu kepada lawan
jenis, sementara lagu ini tidak seperti itu. Yang dikisahkan adalah perjuangan
manusia, perjuangan seseorang, menghadapi hal buruk dan tetap menyadari bahwa
ada kasih di dalam dirinya (ada cinta untuk keluarga dan orang yang penting
baginya). Penting bagiku mendengar lagu-lagu lembut seperti ini, untuk
menetralisir kerasnya cara aku berpikir dalam beberapa tahun terakhir. Rasanya
lagu ini mengingatkan bahwa di akhir nanti, bagaimanapun aku pergi jauh atau
menjadi siapapun aku, kasih di dalam hatiku tetaplah yang terpenting. Kasih itu
yang akan hidup selamanya, membuat sebuah kejadian ada senantiasa di dalam hati
kita.
Hmm, aku jadi teringat satu
kalimat legendaris dari film THE PERKS OF
BEING A WALLFLOWER :
‘And in that moment, I swear we were infinite.’
Hmmm, makin nonjok deh,
apa-apaan post yang bikin aku tambah
melankolis malam-malam Senin begini?
Celine Dion sendiri merupakan
seorang penyanyi berkebangsaan Kanada yang lahir di sebuah daerah yang dipenuhi
oleh penduduk Prancis yaitu Quebec. Lahir dengan nama Celine Marie Claudette
Dion, dimana nama Celine merupakan judul sebuah lagu dari penyanyi Prancis yang
dikeluarkan 2 tahun sebelum kelahirannya. Lahir 20 Maret 1968, Celine merupakan
salah satu artis yang produktif sejak usia 12 tahun hingga saat ini.
Genre musik yang dia bawakan
cenderung berwarna pop hingga power ballad. Selalu ada kisah yang dia
sampaikan dalam setiap lagu yang dia nyanyikan dan kupikir itu yang membuat
lagu-lagu dapat dengan mudah kita pahami. Satu hal yang menarik dari Celine
Dion adalah suaminya yang berjarak 26 tahun darinya, yap, manager-nya yang
meninggal tahun 2016 silam. Haha, dan karena dia hampir sempurna, aku tidak
tahu lagi apa yang akan kuketik. So,
enjoy!